Teluk Kuantan – Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Drs H Mursini Menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (musrenbang) di Kecamatan Gunung Toar dan di lanjutkan siang hari di Kecamatan Kuantan Tengah, Rabu (19/02/2020).

Dalam pidatonya Bupati menyampaikan progres yang telah dilakukan pemerintah Daerah, baik segi pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan bagi masyarakat.

Upaya peningkatan pendapatan petani karet di Kabupaten  Kuantan Singingi terus diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

Upaya yang dilakukan adalah dengan cara melakukan pelelangan karet. Dengan cara ini petani bisa memperoleh kenaikan harga antara Rp 2.000- Rp 2.500 per kilo gramnya.

Di Kabupaten Kuantan Singingi sudah ada 1.376 petani karet yang sudah mengikuti lelang karet ini. Mereka terdiri dari beberapa kelompok atau gabungan kelompok tani.

Khusus di Kecamatan Gunung Toar, masih ada empat desa lagi yang belum ikut dalam lelang karet ini. Yaitu Desa Pulau Mungkur, Teluk Beringin, Seberang Sungai dan Pulau Rumput.

"Karena itu saya himbau kepada kepala desa yang belum ikut kedalam lelang karet ini segera berkoordonasi dengan BPP Gunung Toar supaya ikut dalam lelang karet agar petani memperoleh kenaikan harga karet," pinta Bupati Kuantan Singingi H Mursini ketika memberikan arahan pada acara Musrenbang tingkat Kecamatan Gunung Toar.

Upaya lain yang dilakukan Pemkab Kuantan Singingi terhadap petani karet adalah membantu pupuk. "Tahun depan petani yang mempuyai lahan dibawah 2 Ha akan kita bantu pupuk baik subsidi maupun komersil . Untuk itu saya minta petani segera bergabung kedalam kelompok tani," ujar Bupati Mursini.

Terhadap bantuan pupuk ini, Bupati Mursini juga meminta kepala desa untuk turut mendukung dengan cara mengalokasikananggaran desa untuk membantu petani membeli pupuk.

"Pupuk subsidi itu harga per karungnya cuma Rp 150.000, sementara harga pupuk komersil per karungnya Rp 450.000 sedangkan kualitasnya masih sama.

Upaya Pemkab Kuantan Singingi selanjutnya membantu petani karet adalah dengan membuat industri hilir karet. "Sekarang kita sudah mulai merintis industri skala rumah tangga yang mengolah karet dari bahan baku menjadi setengah jadi. Kedepan kita akan mengolah bahan setengah jadi menjadi sol sepatu, keset, vulkanisir, onderdil mobil, sandal, sepatu, keset dan lain sebagainya,' terang Bupati.