Jakarta - Bupati Kuantan Singingi, Dr. H. Suhardiman Amby, MM, bersama Gubernur Riau dan seluruh Bupati/Walikota se-Provinsi Riau melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kantor Pusat PLN di Jakarta, Selasa (06/05/2025).

Pertemuan tersebut diterima langsung oleh Direktur Distribusi PLN Pusat, Adi Priyanto. Dalam paparannya, ia menegaskan komitmen PLN untuk mendukung penuh target Nasional pemerataan listrik desa hingga 100% pada tahun 2029 sesuai arahan Presiden RI. “PLN akan terus mendorong layanan listrik desa 24 jam. Saat ini anggaran sedang diproses di Kementerian Keuangan dengan total kebutuhan sekitar Rp 48-50 triliun,” ujarnya

Sementara, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menegaskan pentingnya percepatan elektrifikasi di seluruh Dusun dan Desa di Riau. "Kami datang membawa aspirasi dari masyarakat yang belum merasakan listrik di Riau, agar bisa tuntas pada tahun 2026, karena listrik merupakan kebutuhan utama untuk pendidikan dan kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Dikesempatan tersebut, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby menyampaikan sejumlah usulan strategis, antara lain percepatan pembangunan PLTA di Desa Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan yang telah lama direncanakan, dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) untuk desa-desa terpencil yang memiliki potensi sumber daya air namun belum terjangkau jaringan PLN.

Selain itu, Bupati Suhardiman juga mengusulkan pembangunan PLTU di Peranap dekat sumber batubara, dan penataan kabel listrik bawah tanah di Teluk Kuantan yang melibatkan koordinasi dengan Telkom dan PDAM. "Selama ini transportasi batubara dari Peranap ke PLTU Tenayan Raya sangat berdampak kepada kerusakan jalan, begitu juga dengan penataan kabel bawah tanah untuk menghindari kerusakan jalan yang terus-menerus," terangnya.

Kemudian, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UID RKR), Khairullah, menyampaikan komitmen PLN tahun 2025 untuk mendukung pembangunan di daerah.

"Sebanyak 55 sekolah di Riau masuk dalam program revitalisasi pendidikan berbasis kelistrikan tahun 2025. Namun, tantangan yang dihadapi tidak ringan. Beberapa lokasi yang belum dialiri listrik berada di kawasan hutan produksi, daerah perbukitan, serta adanya perbedaan data masyarakat tidak mampu dan sekolah yang belum memiliki akses listrik," tutupnya.

Pertemuan strategis ini bertujuan membahas percepatan elektrifikasi desa dan peningkatan pelayanan listrik di wilayah Riau. Kunjungan ini mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan PLN dalam upaya mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di wilayah Riau.