TELUKKUANTAN - Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) mencatat jumlah aset Kuantan Singingi (Kuansing), Riau per 31 Desember 2019 mencapai Rp4,4 triliun.

Hendra AP, Kepala BPKAD Kuansing melalui Kepala Bidang Aset, Hasvirta Indra menyatakan sumbangan terbesar berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dimana, total asetnya mencapai Rp2,3 triliun.

Disusul oleh Dinas Pendidikan dengan nilai aset mencapai Rp822 miliar.

Dilihat dari bidangnya, sumbangan terbesar berasal dari bidang jalan, irigasi dan jaringan. Nilai asetnya mencapai Rp2,04 triliun. Kemudian, disusul oleh bidang gedung dan bangunan dengan nilai mencapai Rp1,03 triliun.

"Nilai aset tanah Kuansing mencapai Rp692 miliar, peralatan dan mesin sekitar Rp540 miliar, aset tetap lainnya mencapai Rp22,3 miliar dan konstruksi dalam pengerjaan senilai Rp87,4 miliar," ujar Hasvirta, Senin (13/7/2020) di Telukkuantan.

Dikatakan Hasvirta, dalam dua tahun terakhir, pengelolaan aset menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Bahkan, BPK dalam auditnya memprioritaskan aset dan pengelolaannya.

"Penataan aset dan perlakuan aset sangat diperhitungkan BPK dalam menentukan nilai terhadap LHP, apakah WTP atau WDP. Alhamdulillah, Kuansing meraih WTP terhadap LHP 2019," ujar Kabid Hasvirta.

Hasvirta mengakui masih banyak aset Kuansing yang belum tercatat. Pihaknya mengaku kesulitan dalam mendata aset yang dimiliki Kuansing.

"Hambatannya, ketika kita ingin mendata aset, kita butuh nilai perolehan dan tahun perolehan. Kita lihat DPA dan nilai kontrak. Nah, kalau barang itu dibeli tahun 2004, kita kesulitan dalam mencari dokumennya," ujar kabid Hasvirta.

Adanya aset yang belum tercatat menjadi perhatian BPK. Karena itu, salah satu rekomendasi BPK adalah Pemkab Kuansing diminta untuk menelusuri dan mendata aset yang tak tercatat tersebut.

"Sebenarnya ini kondisi lama yang harus dibenahi. Untuk itu, kami berharap peran aktif OPD dalam mendata aset masing-masing. Di sisi lain, kami akan terus berkoordinasi dengan BPK atau BPKP," ujar Kabid Hasvirta.***